Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

HATI

Dian meringis sambil mengusap kulit tangannya yang memerah. Aryan hanya memandangnya sambil tersenyum. Warna merah itu berbentuk jari tangan hasil cengkeraman yang sangat kuat. "Makanya, jadi orang itu jangan pengen sok tahu," kata Aryan ketus walaupun masih dengan senyumnya. "Aku hanya menyampaikan yang kudengar saja," bantah Dian. "Toh kalau kamu dan Mina tidak ada masalah, tidak akan ada gosip itu." Seketika senyum Aryan menghilang. "Aku sudah menjatuhkan talak pada Mina," ucap Aryan pelan. Dian membalas ucapan Aryan dengan tatapan penuh tanya. "Mina adalah istri yang sangat baik, Aryan. Mengapa kamu melakukan itu?" "Karena aku mencintai orang lain," jawab Aryan past seraya memegang tangan Dian dengan lembut.